Dalam menyusun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasar OHSAS 18001: 2007, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan
- Dokumen Level 1 yaitu, Manual SMK3/Panduan SMK3
Manual SMK3 merupakan panduan yang digunakan oleh organisasi dalam membangun SMK3. Manual SMK3 dibuat berdasarkan Standar OHSAS 18001:2007 dengan cara mengubah gaya bahasa dari bahasa standar menjadi bahasa kerja. Manual SMK3 berisi klausul-kalusul dan uraian yang menjelaskan ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Contoh bahasa standar pada kalusul :
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian
Organisasi harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya yang ada, penilaian risiko, dan penetapan pengendalian yang diperlukan.
Diubah menjadi bahasa Manual :
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian
PT. Katiga memiliki prosedur untuk mengidentifikasi bahaya yang ada, penilaian risiko, dan penetapan pengendalian yang diperlukan sesuai dengan SOP HIRADC (SOP 008/ 002 /KES/BK3)
Contoh bahasa standar pada kalusul :
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian
Organisasi harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya yang ada, penilaian risiko, dan penetapan pengendalian yang diperlukan.
Diubah menjadi bahasa Manual :
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan pengendalian
PT. Katiga memiliki prosedur untuk mengidentifikasi bahaya yang ada, penilaian risiko, dan penetapan pengendalian yang diperlukan sesuai dengan SOP HIRADC (SOP 008/ 002 /KES/BK3)
- Dokumen Level 2 yaitu berupa Standar Operating Procedur (SOP)
SOP atau istilah umumnya Prosedur merupakan dokumen yang berisi langkah-langkah dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau kegiatan. Prosedur dibagi menjadi 2 jenis, yaitu prosedur administratif dan prosedur teknis.
- Prosedur administratif memiliki ciri dimana pelaksananya lebih dari 1 orang dan umumnya lintas bagian/jabatan. Contoh SOP Administratif : SOP Penyelidikan Insiden
- Prosedur teknis memiliki ciri pelaksananya 1 orang. Contoh prosedur Teknis : SOP Pengoperasian Komputer, SOP Pemantauan Daerah Kerja.
- Dokumen Level 3 yaitu Instruksi Kerja / SOP Teknis / Petunjuk Teknis
Instruksi Kerja / SOP Teknis / Petunjuk Teknis merupakan prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pekerjaan yang lebih detail. Penomoran dokumen untuk instruksi kerja/ SOP Teknis / Petunjuk Teknis merupakan turunan dari penomoran dokumen SOP (dokumen level 2).
Formulir yang telah diisi disebut Rekaman.
- Dokumen Level 4 yaitu formulir.
Formulir yang telah diisi disebut Rekaman.
ijin copy ya bosss
BalasHapusjadi untuk dokumen level dibawah harus merupakan turunan dari level diatasnya yah? dengan kata lain dokumen antar level harus ada keterkaitan (nyambung)?
BalasHapus